22 Maret 2024,

admin_rucika

Jangan Asal-asalan! ini Tips Membuat Septic Tank Standart SNI

Apa itu Septic Tank Resapan?

Sahabat Rucika, septic tank tentu bukan hal yang asing bagi teman semua, salah satu instalasi pembuangan ini, wajib dimiliki di setiap bangunan yang memiliki toilet pembuangan ataupun dihuni oleh manusia. Septic tank resapan adalah sebuah sistem pengolahan air limbah domestik yang terdiri dari dua komponen utama: tangki septic (septic tank) dan sistem resapan. Tangki septic adalah wadah tertutup yang biasanya terbuat dari beton, plastik, atau fiberglass, yang dirancang untuk menampung dan mengolah limbah rumah tangga seperti kotoran manusia, air bekas cucian, dan air limbah lainnya. Limbah tersebut mengalami proses pemisahan antara padatan dan cairan di dalam tangki septic.

Setelah proses pemisahan, air limbah yang telah diolah (efluen) kemudian dialirkan ke sistem resapan, di mana air ini secara alami meresap ke dalam tanah melalui serangkaian pipa atau rongga yang dirancang khusus. Sistem resapan memungkinkan air yang sudah diproses untuk disaring lebih lanjut oleh tanah sebelum akhirnya mencapai lapisan air tanah, sehingga mengurangi risiko kontaminasi.

Pentingnya Septic Tank yang Sesuai SNI

Freepik

Septic tank merupakan salah satu komponen wajib yang harus ada di setiap rumah. Septic tank yang dirancang dengan baik akan menampung dan mengolah limbah rumah tangga secara optimal, sehingga air limbah yang dibuang ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari. Namun, tahukah Sahabat Rucika, kalau membangun septic tank tidak boleh dilakukan sembarangan? Ada standar dan aturan yang harus dipatuhi agar septic tank dapat berfungsi dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Septic tank adalah bagian penting dari sistem pengolahan limbah domestik, terutama di daerah yang tidak terjangkau oleh sistem saluran pembuangan kota. Namun, tidak semua septic tank dibuat dengan standar yang sama. Di Indonesia, Standar Nasional Indonesia (SNI) telah menetapkan panduan khusus untuk pembuatan dan pemasangan septic tank yang aman dan efisien.

Mengapa Mematuhi SNI Penting?

      Freepik
  1. Perlindungan Lingkungan, Septic tank yang dibangun sesuai dengan SNI dirancang untuk mencegah kebocoran limbah ke lingkungan sekitar, terutama sumber air tanah. Kebocoran ini bisa menyebabkan pencemaran Kesehatan Masyarakat, Septic tank yang tidak memenuhi standar dapat menyebabkan pencemaran air tanah yang sering digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak dan minum. Pencemaran ini dapat memicu penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan kolera.
  2. Kepatuhan Hukum, Mematuhi SNI dalam pembuatan septic tank juga penting dari sisi hukum. Kegagalan untuk mengikuti standar ini bisa mengakibatkan sanksi, baik dari segi administratif maupun denda, terutama jika septic tank yang tidak sesuai standar menyebabkan pencemaran lingkungan.
  3. Keberlanjutan dan Efisiensi: Septic tank yang dirancang dan dibangun sesuai dengan SNI lebih tahan lama dan membutuhkan perawatan yang lebih sedikit. Ini berarti biaya yang dikeluarkan dalam jangka panjang akan lebih rendah, membuatnya menjadi investasi yang lebih efisien.

Tips Profesional Membuat Septic Tank Resapan Menurut SNI

Freepik

Membangun septic tank resapan yang sesuai dengan SNI bukan hanya soal mengikuti aturan, tetapi juga tentang memastikan bahwa sistem pengolahan limbah Anda bekerja secara efektif dan aman. Berikut adalah beberapa tips profesional yang perlu diperhatikan dalam proses ini:

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

  • Jarak Aman dari Sumber Air: Pastikan septic tank ditempatkan jauh dari sumber air bersih seperti sumur atau sungai. SNI menetapkan jarak minimal untuk mencegah kontaminasi air tanah.
  • Topografi dan Kondisi Tanah: Pilih lokasi dengan tanah yang cukup porous untuk memungkinkan resapan yang baik, namun cukup stabil untuk mendukung konstruksi tangki. Hindari area dengan tanah liat berat atau daerah yang rentan banjir.

2. Desain dan Ukuran Sesuai SNI

  • Menentukan Ukuran: Sesuaikan ukuran septic tank dengan jumlah penghuni rumah dan volume air limbah yang dihasilkan. SNI memberikan panduan spesifik mengenai kapasitas tangki berdasarkan jumlah pengguna.
  • Pertimbangkan Pertumbuhan Masa Depan: Jika memungkinkan, buat septic tank yang sedikit lebih besar untuk mengakomodasi pertumbuhan keluarga atau peningkatan penggunaan air di masa depan.

3. Material Konstruksi Berkualitas

  • Material yang Direkomendasikan: Gunakan material yang tahan korosi dan memiliki daya tahan tinggi seperti beton bertulang atau fiberglass sesuai rekomendasi SNI.
  • Kualitas dan Pemasangan: Pastikan semua material yang digunakan memenuhi standar kualitas dan dipasang oleh tenaga ahli yang berpengalaman untuk menghindari kegagalan struktural.

4. Proses Konstruksi yang Tepat

  • Penggalian dan Pemasangan: Lakukan penggalian dengan hati-hati dan pastikan dasar lubang penggalian rata sebelum memasang tangki. Pengisian kembali tanah di sekitar tangki harus dilakukan secara bertahap untuk mencegah kerusakan.
  • Pemasangan Sistem Resapan: Pastikan sistem resapan, seperti pipa atau drain field, dipasang dengan benar untuk memastikan efluen diserap dengan baik oleh tanah.

5. Perawatan dan Pemeliharaan rutin

  • Jadwal Pemeliharaan: Buat jadwal untuk pemeriksaan dan pembersihan septic tank secara berkala, biasanya setiap 3-5 tahun tergantung pada penggunaan.
  • Tanda-tanda Kegagalan: Perhatikan tanda-tanda masalah seperti bau tidak sedap, aliran air limbah yang lambat, atau munculnya genangan air di atas tangki atau area resapan.

Kesalahan Umum dalam Pembuatan Septic Tank Resapan

Freepik

Meskipun pembuatan septic tank resapan tampak sederhana, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi. Kesalahan ini bisa berdampak besar, mulai dari pencemaran lingkungan hingga kerugian finansial. Berikut beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

1. Desain dan Konstruksi yang Salah

  • Ukuran Tangki yang Tidak Sesuai: Salah satu kesalahan paling umum adalah membuat septic tank dengan ukuran yang terlalu kecil untuk menampung limbah dari rumah tangga. Ini dapat menyebabkan tangki cepat penuh dan memerlukan pengurasan lebih sering, meningkatkan biaya pemeliharaan.
  • Desain Resapan yang Buruk: Sistem resapan yang dirancang dengan buruk, seperti pipa yang terlalu pendek atau tidak merata, dapat menyebabkan limpasan limbah ke permukaan tanah atau bahkan kembali ke tangki, yang pada akhirnya bisa menyebabkan pencemaran.

2. Penggunaan Material yang Tidak Tepat

  • Material Murah dan Berkualitas Rendah: Menggunakan material yang tidak sesuai standar atau berkualitas rendah mungkin bisa menghemat biaya awal, tetapi dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan kerusakan dan kegagalan sistem, seperti kebocoran atau runtuhnya tangki.
  • Kegagalan dalam Pemilihan Material Tahan Korosi: Material yang tidak tahan korosi dapat cepat rusak ketika terpapar air limbah dan unsur kimia lainnya, mengurangi umur septic tank.

3. Pemilihan Lokasi yang Tidak Tepat

  • Terlalu Dekat dengan Sumber Air: Menempatkan septic tank terlalu dekat dengan sumur atau sumber air lainnya dapat menyebabkan kontaminasi, yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
  • Di Area Rentan Banjir: Septic tank yang dibangun di daerah yang sering banjir akan mengalami masalah kebocoran atau masuknya air banjir ke dalam tangki, yang dapat mengganggu kinerja sistem.

4. Kurangnya Pemeliharaan

  • Tidak Ada Rencana Pemeliharaan: Banyak orang mengabaikan pentingnya pemeliharaan rutin septic tank. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan lumpur dan buih yang akhirnya mempengaruhi kinerja tangki dan menyebabkan penyumbatan.
  • Mengabaikan Tanda-tanda Masalah: Tidak mengindahkan tanda-tanda seperti bau tidak sedap atau genangan air bisa berakibat pada kerusakan yang lebih parah dan membutuhkan perbaikan yang lebih mahal.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat memastikan bahwa septic tank resapan yang dibangun akan berfungsi dengan baik dan bertahan lama, serta meminimalkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan.

Proses Pembangunan Septic Tank Berstandar Nasional Indonesia

       BingImage

Proses Penggalian Tanah

Dalam membuat septic tank resapan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) langkah pertama yang harus dilakukan adalah perencanaan. Sahabat Rucika perlu memperhatikan letak tanah. Untuk menghindari pencemaran air, jarak ideal septic tank dengan sumur atau sumber air lainnya harus lebih dari 10 meter.

Jika lokasi telah ditentukan, proses penggalian tanah harus dilakukan. Mengacu pada Standar Nasional Indonesia 2398:2017, tinggi minimal septic tank sekitar 1,5 meter. Sehingga, galian tanah yang harus dibuat adalah 2 meter.

Pembuatan Sekat Pembatas

Setelah melakukan penggalian, buatlah sekat pembatas untuk membagi septic tank menjadi beberapa bagian. Sekat ini berfungsi untuk proses penyaringan dan pengolahan air limbah. Pastikan Sahabat Rucika menggunakan bahan yang kuat dan tahan air, seperti beton atau bata merah.

Pengaturan Pipa Saluran Pembuangan

Pasang pipa saluran pembuangan yang menghubungkan rumah dengan septic tank. Pada tahap ini, pastikan Sahabat Rucika menggunakan pipa yang dirancang khusus untuk air buangan.

Pembangunan Dinding Septic Tan

Untuk konstruksi septic tank yang tahan lama, gunakan bahan seperti beton, bata merah, atau bata ringan. Pastikan teknik konstruksi tepat dengan fondasi solid dan lapisan pelindung tambahan untuk mencegah retak dan kebocoran.

Penyelesaian Septic Tank

Tahap terakhir membuat septic tank resapan adalah membuat lapisan tembok di bawah septic tank dengan plester dan membuat sebuah ventilasi agar sirkulasi udara di septic tank dapat terjaga dengan baik dan terhindar dari permasalahan septic tank meledak.

Membangun septic tank resapan memang bukan perkara yang mudah, namun dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, Anda dapat memiliki septic tank yang efisien dan ramah lingkungan. Semoga tips di atas bermanfaat bagi Anda yang sedang merencanakan untuk membangun septic tank resapan.

Pemilihan Pipa Septic Tank Berkualitas dari RUCIKA

Dalam membangun septic tank berkualitas dan ber-SNI instalasi pipa juga harus diperhatikan sebagai komponen sangat penting dalam Pipa uPVC Rucika Standard D adalah pilihan tepat. Pipa ini memiliki banyak kelebihan, seperti tingkat ketahanan yang tinggi terhadap korosi, tahan lama, daya tahan yang baik, dan harga yang kompetitif, sehingga ideal untuk sistem septic tank rumah Sahabat Rucika. Pipa UPVC RUCIKA Standard RUCIKA STANDARD adalah pipa PVC untuk jaringan sistem perpipaan air bersih bertekanan dan buangan. Terbuat dari bahan uPVC (unplasticized Polyvinyl Chloride) yang banyak sekali kelebihannya dibanding material polimer lainnya, seperti : adanya Calcium Zinc (Tanpa Timbal), tahan terhadap korosi, kuat, ringan, mudah dalam penyambungan dan pemeliharaan. Kunjungi website rucika untuk pembelian Pipa PVC

Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan kali ini adalah, perlunya memiliki berbagai bahan yang berkualitas dengan standar indonesia , sehingga pembangunan septic tank berstandar nasional indonesia dan memiliki daerah resapan, dapat dijalankan dengan baik sesuai kebutuhan dan manfaat para pemilik bangunan. Dengan rekomendasi pipa standart rucika, yang memiliki kualitas yang sangat baik, maka sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan rekomendasi pembuatan septic tank.

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Lainnya

Mengenal Fungsi Pipa dalam Industri Pertambangan, Efisien dan Tahan Lama!

20 Desember 2024

Table of ContentsPentingnya Pipa dalam Industri PertambanganJenis Fungsi Pipa dalam Operasional Tambang1. Mengangkut Air Bersih...

Mengatasi Atap Rumah Bocor Saat Musim Hujan: Solusi dan Tips Pencegahan

29 November 2024

Table of ContentsPenyebab Umum Kebocoran Atap RumahLangkah-Langkah Mengatasi Kebocoran Atap Rumah1. Ganti Genteng yang Rusak2....

Panduan Lengkap Membuat Sumur Air di Rumah

22 November 2024

Table of ContentsMemahami Jenis-Jenis Sumur Air1. Sumur Gali2. Sumur Bor (Sumur Artesis)3. Sumur ResapanPersiapan Sebelum...

OUR PRODUCTS

SORT BY