Air bersih merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Air bersih berasal dari air baku yang telah melewati serangkaian proses hingga siap digunakan. Air baku bersumber dari air permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan meliputi air Sungai waduk, rawa, danau, air hujan. Untuk mengalirkan air baku dari sumber air ke proses produksi memerlukan saluran transmisi, saluran ini terdiri dari dua jenis saluran, yaitu:
- Saluran transmisi aliran bebas atau tanpa tekanan
- Saluran aliran bertekanan
Saluran transmisi pada aliran bebas meliputi:
a. Kanal terbuka, kanal terbuka merupakan saluran air buatan dengan tujuan untuk membantu kebutuhan hidup manusia
b. Akuaduk, kanal yang dibangun dengan struktur jembatan berfungsi untuk membawa mengalir jauh dari sumbernya
c. Tunnel merupakan saluran air buatan berbentuk kanal menggunakan sistem tertutup.
Pada era modern, saluran transmisi air sudah banyak menggunakan bantuan pompa dan jaringan perpipaan untuk mengalirkan air. Pada jaringan pipa transmisi air cenderung lebih fleksibel dalam aplikasinya, karena dapat mengikuti kontur permukaan dibanding dengan saluran transmisi aliran bebas. Jaringan pipa transmisi terbagi menjadi dua, yaitu:
- Pipa transmisi air baku, berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air ke unit produksi air bersih/reservoir
- Pipa transmisi air bersih, berfungsi untuk mengalirkan air bersih dari reservoir induk ke reservoir distribusi
Pada jaringan pipa transmisi air bersih digunakan untuk mengalirkan air ke pelanggan baik ke Sambungan Rumah (SR) atau ke Hidran Umum (HU). Pipa jaringan transmisi pada umumnya menggunakan pipa yang ditanam di bawah tanah, karena diameter pipa yang digunakan cenderung berukuran besar. Salah satu yang sering digunakan yaitu pipa HDPE atau High Density Polyethylene (HDPE). Pipa ini dipilih karena memiliki sifat fleksibel sehingga sangat cocok diaplikasikan di segala kontur tanah. Selain itu pipa HDPE memiliki tiga macam metode penyambungan yang dapat digunakan sesuai dengan aplikasinya, yaitu:
- Mechanical Joint: Direkomendasikan untuk sambungan dia. 20 mm s/d dia. 63 mm
- Heat Fusion/Butt Fusion: Direkomendasikan untuk sambungan dia. > 63 mm
- Electro Fusion: Direkomendasikan untuk penyambungan pada daerah sulit dan perbaikan/repairing instalasi diameter 20 mm s/d 400 mm.
Rucika menghadirkan varian fitting mechanical joint sebagai pelengkap Solusi Total Sistem Perpipaan yang sangat cocok digunakan pada aplikasi Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU) karena ukuran diameternya yang kecil. Dibuat dari material Polypropylene (PP) diproduksi sesuai standar BS 5114:1975 (1981) (AMD. 2 – 1987), cocok digunakan pada pipa HDPE berstandar ISO 4427, ISO 161-1, BS EN 12201-1, DIN 8074.
Dengan metode penyambungan push fit, membuat fitting mechanical joint mudah dan cepat dalam instalasi pemasangan. Selain itu fitting mechanical joint Rucika telah melewati serangkaian hasil pengujian sesuai standar BS 5114 dan lolos uji non-toksisitas sehingga aman digunakan untuk mengalirkan air minum.
ARI