Tahukah Anda? Pipa PVC yang kita kenal saat ini tak lepas dari penemuan Henri Victor Regnault dan Eugen Baumann. Bagi Anda yang belum tahu, PVC merupakan singkatan dari Polyvinyl Chloride (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)).
Sebelum penemuan pipa PVC oleh Henri Victor Regnault dan Eugen Baumann, sebenarnya pipa sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Saat itu, masyarakat menggunakan pipa logam karena kuat menahan benturan dan tekanan tinggi.
Teknologi pipa tersebut kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi untuk menyalurkan air bersih ke pemandian umum, toilet, air mancur, rumah pribadi, pertanian, dan taman kota.
Namun, pipa logam memiliki banyak kekurangan. Teksturnya keras dan tidak lentur sehingga sulit untuk dirangkai, serta menjadikan air berbau logam. Pipa air pada zaman Romawi hanya berfungsi untuk memindahkan air dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi, dengan sedikit kemiringan ke bawah.
Pada tahun 1835, ahli kimia dari Prancis, Henri Victor Regnault, menemukan pipa PVC. Kemudian tahun 1872, Eugen Baumann juga menemukan pipa PVC. Namun, penemuan tersebut belum sempurna karena material yang digunakan keras dan tidak lentur.
Berlanjut pada awal abad ke-20. Kimiawan Rusia Ivan Ostromislensky dan ahli kimia Jerman Fritz Klatte dari Griesheim-Elektron mencoba menggunakan PVC untuk tujuan komersial. Namun, kesulitan pengkakuan bahan menghalangi usaha mereka.
Pada 1926, Waldo Semon dan perusahaan BF Goodrich Company dari Amerika Serikat mensintesis PVC. Hasilnya, PVC menjadi lebih fleksibel dan lebih mudah diproses. Mereka pun mengajukan permohonan paten di Amerika Serikat.
Sebagai informasi, dalam ilmu engineering, material dibagi dalam tiga kategori, yakni:
1. Thermoplastik Polymer (dapat didaur ulang)
2. Thermosetting Polimer (tidak bisa didaur ulang)
3. Elastomer
Thermoplastik Polymer dibagi menjadi dua turunan, yaitu:
1. Amorphous (struktur molekulnya acak): Acrylic, PVC, ABS, PS, PC
2. Crystallin (struktur molekulnya teratur): Polyester, Nylon, PE, PPR
Merujuk pada komposisi materinya, pipa plastik merupakan campuran dari polymer dan additive (jenis pipa plastik yaitu pipa PVC).
Itulah sebabnya mengapa pada awal penemuan pipa PVC mengalami kendala tidak lentur, keras, dan sulit dibentuk. Untuk membuat pipa PVC harus ditambahkan additive karena PVC murni tidak dapat diproses.
Sejak penyempurnaan pipa PVC menjadi lebih fleksibel dan lebih mudah diproses, pipa PVC mulai digunakan secara luas hingga hari ini. Pipa PVC menjadi favorit karena harganya terjangkau, mudah ditemukan di pasar, tahan korosi dan tahan terhadap bahan kimia, kuat dan tidak mudah pecah, multifungsi, tahan lama, serta mudah dirangkai.
Di Indonesia, pipa PVC dengan merk Rucika telah dikenal lebih dari 45 tahun lamanya. Pipa PVC Rucika dipercaya masyarakat akan kualitasnya dan tersebar luas di Nusantara.
Produk pipa Rucika sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai bangunan, perumahan, bahkan menyokong pembangunan infrastruktur di Tanah Air.