31 Agustus 2021,

ECliST

Menghitung Debit Air dengan Cara Sederhana

Setiap orang pasti membutuhkan air setiap harinya baik itu digunakan untuk minum, mandi, mencuci dan lain – lain. Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum tertulis bahwa kebutuhan pokok air per orang adalah 60 Liter/hari bahkan bisa lebih. Maka dari itu perencanaan jaringan air bersih/minum harus mempertimbangkan jumlah masyarakat yang akan dilayani dan debit air yang dimiliiki. Data jumlah masyarakat bisa didapatkan dari RT/RW setempat sedangkan untuk mengetahui debit air kita dapat mengetahuinya dengan cara sederhana, sangat mudah diterapkan oleh penduduk desa yang berencana membuat saluran air tetapi tidak didukung peralatan canggih.

Perlu kita pahami terlebih dahulu bahwa satuan debit air adalah volume per waktu. Untuk volume kita dapat menggunakan satuan seperti liter, milliliter, meter kubik (m3), dan lainnya. Sedangkan untuk waktu kita dapat menggunakan satuan detik, jam, hari, dan lainnya. Sebagai contoh kita akan menggunakan satuan Liter per detik (L/s) sebagai hasil akhirnya. Pada perhitungan ini kita menggunakan volume sebagai variabel tetap.

Pertama kita membutuhkan peralatan seperti bejana air, stopwatch dan penggaris atau meteran. Bejana yang digunakan diukur dimensinya menggunakan alat ukur meteran atau penggaris. Dalam contoh perhitungan ini digunakan bejana dengan diameter lingkaran atas dan bawah yang berbeda sehingga kita dapat menggunakan rumus kerucut terpancung.

D1 = 60cm à r1= 30cm = 0,3m

D2= 40cm à r2= 20cm = 0,2m

t= 50cm = 0,5m

Setelah kita mengetahui volume dari bejana yang kita gunakan, selanjutnya kita hanya perlu mengalirkan air dan mulai menghitungnya dengan stopwatch. Alirkan air sampai memenuhi bejana kemudian catat waktu yang ditunjukkan stopwatch tepat ketika air memenuhi bejana atau sesuai batas tinggi air yang ditentukan. Waktu yang dibutuhkan air untuk memenuhi bejana ini adalah 3 menit 10 detik (190 detik) sehingga debit air yang kita dapatkan adalah 99,43 liter per 190 detik atau 0,52 L/s (liter per detik). Cara ini dapat kita modifikasi dengan menjadikan waktu sebagai variabel tetap sedangkan volume air sebagai variabel tidak tetap.

Nah, mudahkan? Sahabat Rucika bisa mempraktekkannya sendiri di rumah dengan peralatan yang sederhana dan pastinya mudah mendapatkannya. Jangan lupa ya sobat Rucika, untuk selalu menggunakan produk Rucika yang sesuai untuk mengalirkan air bertekanan maupun non tekanan seperti Rucika JIS & Rucika Standard.

CFS

Share This Post :

guest
2 Comments
Oldest
Newest
Inline Feedbacks
View all comments
Nosy
Nosy
8 months ago

Bagaimana cara mengukur debit sumur galian

Nosy
Nosy
8 months ago

Bagaimana cara mengukur debit
air sumur

Berita Lainnya

Rucika Jacking System, Jawaban untuk Mengurangi Social Cost Akibat Galian Terbuka

28 Januari 2025

Sumber: Rucika Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah dengan kepadatan tinggi pasti tidak asing menemukan...

Cegah Masalah Pipa Air di Masa Depan dengan Instalasi yang Tepat

24 Januari 2025

Table of ContentsPentingnya Instalasi Pipa yang Tepat1. Dampak Kebocoran Pipa2. Manfaat Instalasi yang BaikLangkah-langkah Instalasi...

Macam-Macam Lem dan Kegunaannya untuk Berbagai Keperluan

16 Januari 2025

Table of ContentsMacam-Macam Lem1. Lem Putih (PVAc Glue)2. Lem Kuning (Contact Adhesive)3. Lem Epoksi4. Lem...

OUR PRODUCTS

SORT BY