Table of Contents
XSetiap musim penghujan datang, maka ancaman banjir dan genangan air tak bisa terbantahkan. Berbagai usaha telah pemerintah lakukan untuk mengurangi banjir. Salah satunya yaitu dengan pembuatan bioswale.
Apakah Sahabat Rucika tahu apa itu Bioswale? Bioswale yaitu salah satu sistem yang dibuat untuk menampung rembesan air hujan. Sahabat bisa baca artikel ini sampai selesai untuk tahu lebih banyak mengenai bioswale.
Di artikel ini, kami akan membahas apa itu bioswale, bagaimana prinsip dan desain bioswale, bagaimana cara pemilihan tempat yang tepat, serta bagaimana pemeliharaannya.
Apa itu Bioswale?
Bioswale adalah sistem rembesan air hujan yang dibuat secara alami. Di atas bioswale terdapat berbagai tanaman. Contoh bioswale plants yaitu melati air, tanaman tifa, philo kuning, atau alang-alang. Ada juga yang menanami bagian atas bioswale dengan bunga dan semak belukar.
Fungsi dari bioswale yaitu untuk menghilangkan polusi serta lumpur yang terkandung dalam limpasan air hujan (surface runoff). Bioswale dapat berperan sebagai pengganti selokan untuk mengangkut limpasan air hujan dari jalan, tempat parkir, dan atap.
Dengan adanya bioswale, harapannya titik-titik yang tergenang air akibat air hujan bisa segera teratasi. Dengan begitu, aktivitas masyarakat tidak lagi terganggu setelah hujan reda.
Pembuatan bioswale memerlukan batu split, pasir, serta ijuk atau sabut kelapa. Bahan-bahan ini berfungsi sebagai dasar bioswale yang di atasnya akan dipasang pipa yang sudah dilubangi. Tujuannya yaitu untuk menyaring serta menampung limpahan air hujan atau sebagai media konservasi air.
Tidak seperti taman hujan atau sel bioretensi, bioswale membawa air dari satu tempat ke tempat lain dan biasanya menyertakan saluran pembuangan di salah satu ujungnya untuk mengambil air yang tidak meresap.
Saat air meresap, maka mikroba tanah memecah polusi dan tanaman mengambil sebagian air. Kemudian, menggunakan nutrisi yang tersedia untuk pertumbuhan. Sisa air akan bergerak turun melalui tanah.
Bioswale Design
Bioswale umumnya berbentuk trapesium atau parabola. Pengkategorian bioswale didasarkan pada jenis vegetasi yang digunakan, seperti misalnya:
Sengkedan Berumput dengan Tanaman Turfgrass Potongan
Memiliki ciri tampilan lebih terawat, tetapi terbukti kurang efektif dalam memperlambat limpasan air hujan.
Bioswales Bervegetasi
Dapat ditanam dengan semak belukar, rumput hias, tanaman keras, atau kombinasi dari semuanya. Menggunakan mulsa atau batu untuk melindungi tanah di area yang tidak tertutup oleh turfgrass. Untuk memecah aliran air, dapat menggunakan batu yang lebih besar.
Xeriscape/Penggunaan Air Rendah
xxeriscape ini sangat berguna di daerah dengan musim panas yang terik atau kondisi kering.
Sengkedan Basah
Sengkedan basah memiliki fungsi yang mirip dengan lahan basah stormwater (limpasan air hujan yang tidak terserap oleh tanah).
Pemilihan Tempat yang Tepat untuk Bioswale
Memilih lokasi yang tepat untuk bioswale melibatkan beberapa faktor termasuk tingkat infiltrasi tanah, kemiringan, dan permukaan air tanah.
Tingkat Infiltrasi Tanah
Tingkat infiltrasi tanah harus setengah inci/jam atau lebih. Untuk meningkatkan infiltrasi, Sahabat dapat menambahkan tanah dengan pasir.
Kemiringan
Sisi bioswale harus dibangun dengan kemiringan 5% atau kurang. Rekomendasi kemiringan terbaik yaitu berada di kisaran 1-4% dengan kemungkinan memerlukan bendungan. Bendungan ini dapat meningkatkan reten dan mengelola erosi pada tingkat yang lebih curam.
Permukaan Air Tanah
Bioswales tidak praktis di daerah dengan tingkat yang sangat datar atau topografi yang curam di mana laju aliran dapat melebihi 5 kaki kubik/detik.
Ukuran yang diperlukan untuk bioswale bervariasi, tetapi sebagai aturan praktis, ukuran bioswale setidaknya harus 1% dari ukuran area yang mengalir. Semakin besar, maka akan semakin banyak penyimpanan dan infiltrasi air hujan yang mungkin untuk mengendalikan hujan yang besar.
Saat merancang bioswale, penting untuk mempertimbangkan ke mana air akan berpindah saat curah hujan sangat tinggi.
Pemeliharaan Bioswale untuk Fungsi Jangka Panjang
Perawatan untuk bioswale perlu Sahabat lakukan secara berkala. Jika Sahabat memelihara bioswales dengan baik, maka bioswale akan menjadi sangat menarik dan dapat berfungsi untuk jangka panjang.
Untuk pemeliharaan bioswale agar dapat bertahan lama, Sahabat dapat melakukan beberapa hal berikut.
- Melakukan penyiraman selama musim kering dan membuang puing-puing.
- Menjaga penggunaan pupuk, herbisida dan pestisida seminimal mungkin, baik di dalam dan di sekitar bioswale.
- Melakukan pembibitan ulang seperlunya agar tutupan tetap terjaga rapat.
- Periksa bioswale secara teratur setelah peristiwa badai besar.
- Cari tanda-tanda sampah dan puing, akumulasi sedimen, saluran masuk atau keluar yang tersumbat, dan erosi.
- Sesegera mungkin ambil sampah dan puing-puing menggunakan sekop untuk membuang endapan yang terkumpul.
- Jika ada area yang terkikis, perbaiki dan buat tanah atau gunakan batu untuk mengendalikan erosi dan melindungi dari kerusakan.
- Periksa tanaman Anda secara berkala untuk mencari tanda-tanda penyakit atau masalah lain.
- Jika memerlukan penanaman kembali semak atau tanaman, carilah tanaman asli atau tanaman yang beradaptasi dengan baik dan dapat mentolerir kondisi tanah basah dan kering.
- Hindari penggunaan pupuk dan herbisida di dalam dan di sekitar sengkedan.
- Jika gulma pengganggu muncul, tarik dengan tangan untuk menghilangkannya dan pilih jenis vegetasi yang akan bekerja untuk bersaing dengan gulma dalam jangka panjang.
Nah, bioswale ini bisa menjadi salah satu solusi alternatif untuk penanganan genangan air hujan. Sahabat bisa membuat bioswale sendiri di rumah dengan mudah dan cukup hemat biaya.
Jika membutuhkan pipa untuk bioswale, gunakan pipa Rucika yang sudah terbukti kualitasnya. Rucika menghadirkan berbagai jenis pipa yang bisa Sahabat sesuaikan dengan kebutuhan.