Industri pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia, sektor pariwisata sempat lesu saat pandemi Covid-19 berlangsung. Namun di tahun 2022 berhasil rebound sebesar 2.38% dari tahun sebelumnya. Sedangkan di tahun 2025 pertumbuhan sektor pariwisata ditargetkan mampu tumbuh sebesar 23,81%. Proyeksi pertumbuhan sektor pariwisata tentu harus diiringi dengan pertumbuhan infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.
Hotel dan jasa akomodasi merupakan salah satu sarana pendukung dalam sektor pariwisata. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2023 persebaran hotel dan jasa akomodasi di Indonesia paling banyak terdapat di provinisi Bali dengan jumlah 3.895, kemudian diikuti oleh Jawa Timur di posisi kedua dengan jumlah 3.783 dan urutan ketiga yaitu provinsi Jawa Barat dengan jumlah 3.119.
Perkembangan hotel dan jasa akomodasi lainnya menurut provinsi, 2023
Sumber: Badan Pusat Statistik
Dari persebaran hotel dan akomodasi tersebut, jumlah pertumbuhan hotel bintang 3 menjadi yang paling dominan dalam pembangunannya, kemudian diikuti dengan pertumbuhan hotel bintang 4 dan hotel bintang 2 diurutan ketiga. Hotel sebagai penyedia jasa akomodasi berperan sangat penting dalam sektor industri pariwisata, kenyamanan dan pelayanan menjadi faktor utama.
Salah satu factor pembentuk kenyamanan di hotel yaitu pelayanan dari staff hotel yang ramah, kebersihan yang terjaga dan lengkapnya fasilitas pendukung sesuai dengan kelas hotel berbintang. Salah satu fasilitas pendukung yang pada umumnya disediakan oleh hotel yaitu kamar mandi dengan air panas, mandi dengan air panas menjadi sarana pelepas lelah bagi para tamu setelah melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan.
Dalam penyediaan fasilitas air panas hotel diperlukan adanya water heater sebagai media untuk memanaskan air, selain itu perlu didukung dengan penggunaan pipa khusus air panas untuk mengalirkan air panas dari water heater menuju unit plambing. Salah satu jenis water heater yang sering digunakan yaitu water heater sentral atau terpusat, dimana satu water heater terpusat dapat mensuplai beberapa unit plambing.
Untuk mendukung distribusi air panas dari water heater sentral pada akomodasi hotel, diperlukan pipa yang mampu mengalirkan air panas sehingga suhu tetap terjaga hingga keluar dari unit plambing. Rucika menghadirkan Rucika Kelen Green yang terbuat dari material Polypropylene Type III, material ini dirancang untuk mampu menahan suhu panas dan dingin, sehingga mampu mengalirkan air dengan rentang suhu 10°C hingga 70°C.
Grafik pressure derating Rucika Kelen Green dengan designed lifetime 50 tahun
Rucika Kelen Green dilengkapi dengan varian produk dari diameter 20 mm hingga 160 mm sehingga cocok untuk jaringan distribusi air panas pada water heater sentral hingga ke unit plambing. Selain itu, Rucika Kelen Green menggunakan metode penyambungan socket fusion, sehingga menghasilkan sambungan yang homogen.