Table of Contents
Ternyata, tidak semua pipa akan sesuai untuk air di rumah, lho. Setiap bahan atau material memiliki fungsi sesuai dengan kekuatan dan ketahanannya. Apalagi penyesuaian pipa sesuai dengan bahan pembuatannya juga berdampak pada alokasi dana.
Oleh sebab itu, Anda sudah berada di tempat yang sesuai, dimana artikel ini akan memberikan informasi seputar bahan dasar pembuatan pipa air. Simak ulasan selengkapnya, yuk!
Bahan Pembuatan Pipa Air Berdasarkan Jenisnya
Berikut ini beberapa bahan yang umum untuk membuat pipa air.
1. Bahan Pipa Air uPVC
uPvc sepertinya sudah menjadi salah satu bahan yang cukup familiar di telinga masyarakat secara umum. Sesuai namanya, pipa u-pvc menggunakan bahan polivinil klorida yang termasuk dalam polimer termoplastik yang sudah dihilangkan sifat plastisnya (unplasticized).
Meskipun demikian, bahan baku dari pipa air ini tidak mengandung zat berbahaya. Apalagi fungsi pipa untuk mengalirkan air bersih dan tidak boleh merubah warna, bau dan kandungan dari air yang dialirkan.
Terlebih lagi pipa saluran air dengan bahan upvc memiliki proses instalasi yang lebih mudah, proses pemotongan yang lebih mudah, kuat, dan harga yang terjangkau.
2. Pipa PVC-O
Pipa PVC-O adalah jenis pipa yang terbuat dari polivinil klorida bertekanan tinggi (PVC-O), yang memiliki sifat-sifat khusus yang membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam sistem perpipaan yang memerlukan kekuatan dan ketahanan tambahan. PVC-O dibuat melalui proses molekul orientasi, di mana molekul PVC disusun secara khusus untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan dan keausan. menggunakan metode biaxial didalam proses produksi Sehingga pipa menjadi tidak terlalu kaku (lebih elastis), daya tampung volume air yang lebih besar karena tebal pipa lebih tipis.
Dibandingkan pendahulunya seperti upvc biasa, kelebihan pipa PVC-O memiliki tingkat keretakan yang lebih rendah. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa saluran air pipa dengan material PVC-O menjadi lebih baik. Umumnya pipa jenis ini dapat Anda manfaatkan untuk distribusi air bersih, dari PDAM dan saluran air limbah.
3. Bahan Pipa HDPE
Pipa High Density Polyethylene atau HDPE merupakan pipa polietilena yang memiliki tingkat densitas dan terbuat dari bahan termoplastik
Beberapa keunggulan pipa HDPE meliputi:
- Lentur
- Tidak mudah rusak
- Kuat, dan
- Anti karat.
Karena berbagai keunggulannya, pipa jenis HDPE sangat cocok untuk anda gunakan sebagai pipa penyaluran air bersih pada daerah dengan area yang cukup extrem seperti di daerah pegunungan ataupun di area pertambangan.
4. Pipa Air PP-R
Pipa PP-R adalah singkatan dari Polypropylene Random Copolymer, yang merupakan jenis pipa yang terbuat dari bahan polipropilena (PP) dengan struktur acak kopolimer. Pipa ini biasanya digunakan untuk sistem perpipaan dalam berbagai aplikasi seperti air minum, pemanas, pendingin, sistem perpipaan air panas dan dingin, serta aplikasi industri lainnya.
Keunggulan dari pipa air PPR ini adalah ketahanannya terhadap suhu tinggi maupun rendah, dan ketahanan terhadap tekanan tinggi. Tentu saja, pipa dengan bahan polypropylene random ini sangat cocok untuk mengalirkan air panas dan air dingin yang memiliki tekanan tinggi.
Apalagi pipa PPR memiliki ketahanan yang baik terhadap kontaminasi bahan kimia dan anti karat. ini membuat pipa jenis PPR juga dapat kita gunakan dalam pengaliran air siap minum.
Oleh sebab itu, pipa PPR dapat kita manfaatkan untuk mengalirkan air panas dan dingin di kamar mandi maupun saluran air konsumsi. Umumnya, pipa PPR merupakan pengganti pipa logam yang korosif.
5. Pipa CPVC
Chlorinated Polyvinyl Chloride atau CPVC merupakan salah satu pengembangan material pvc yang memiliki ketahanan lebih terhadap temperatur. Sehingga material CPVC dapat digunakan untuk mengalirkan air dengan temperatur yang lebih tinggi.
Bahan baku pembuatan pipa CPVC memiliki tingkat ketahanan hingga mencapai suhu 180 derajat, lho. Ini membuat pipa CPVC sangat cocok untuk mengalirkan air panas. Seperti misalnya untuk water heater di kamar mandi.
6. Pipa Air Pex
Bahan pipa untuk mengalirkan air selanjutnya adalah pipa air PEX atau cross linked polyethylene. Pipa ini merupakan jenis alat pendistribusian air bersih yang aman, bahkan untuk air panas sekalipun. Pipa air PEX (Cross-linked Polyethylene) tahan panas karena konstruksinya yang dibuat melalui proses silang-pengikatan (cross-linking) dari polietilena. Proses ini menghasilkan struktur molekuler yang lebih kuat dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
Salah satu kelebihan dari pipa ini adalah proses instalasinya yang lebih sederhana daripada jenis pipa lainnya. Kita hanya perlu mengaplikasikan cincin penghalang khusus di setiap ujung pipa untuk mengamankan sambungan.
7. Pipa Air Galvanis
Dengan lapisan baja, pipa air yang terbuat dari besi seng ini menjadi salah satu jenis pipa yang memiliki tingkat ketahanan tinggi.
Meski demikian, pipa jenis galvanis ini memiliki tingkat kebutuhan teknik yang tinggi ketika proses pemasangan berlangsung. Misalnya seperti saat proses pemotongan pipa yang harus akurat, pengelasan pada sambungan antar pipa, dan kebutuhan pengaman pipa jika kita akan menginstalnya di dalam tanah.
8. Pipa Air Tembaga
Meskipun terbuat dari tembaga, pipa jenis ini memiliki sifat yang anti karat dan antibakteri. Bahkan, pipa tembaga cenderung tahan lama. Hal ini membuat pipa tembaga lebih cocok untuk saluran air bersih, AC, hingga air kulkas.
Ada banyak jenis pipa berbahan dasar tembaga ini. Mulai dari memanjang, spiral, hingga gulungan. Sayangnya, harga atau biaya yang harus kita gunakan untuk pipa jenis ini cenderung lebih mahal.
Kekurangan Pipa Air Berbahan Besi
Pipa air Berbahan Besi seperti Galvanis atau Tembaga, meskipun umum digunakan dalam sistem penyediaan air, memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
- Rentan terhadap Karat: Pipa air terbuat dari besi yang dilapisi dengan lapisan seng untuk melindungi dari korosi. Namun, seiring waktu, lapisan ini dapat terkikis, meninggalkan pipa rentan terhadap karat dan korosi. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan kualitas air yang mengalir melalui pipa.
- Kemungkinan Kerusakan Akibat Tegangan: Pipa air terbuat dari besi cenderung kurang fleksibel dibandingkan pipa plastik, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan akibat tekanan atau perubahan suhu yang drastis. Hal ini dapat menyebabkan retak atau pecah pada pipa.
- Penurunan Aliran: Seiring waktu, akumulasi karat dan endapan mineral dalam pipa air besi dapat menyebabkan penurunan aliran air. Hal ini dapat mengurangi tekanan air dan kinerja sistem secara keseluruhan.
- Biaya Perawatan: Pipa air berbahan besi memerlukan perawatan reguler untuk menjaga agar lapisan seng tetap utuh dan mencegah korosi. Perawatan ini dapat meliputi pelapisan ulang atau penggantian pipa secara berkala, yang dapat menambah biaya jangka panjang.
Dalam situasi di mana kebersihan air dan kebutuhan akan pemeliharaan minimal lebih diutamakan, pipa air berbahan pvc bisa menjadi pilihan utama dengan segala keunggulannya dibandingkan pipa air berbahan besi. Untuk mendapatkan pipa air pvc berkualitas gunakan produk yang sudah teruji yaitu pipa air buatan rucika. Informasi produk rucika dapat diakses melalui melalui halaman berikut : pipa pvc
Kesimpulan
Dalam mengalirkan berbagai jenis pengairan, tentu kita memerlukan pipa dengan bahan yang sesuai. Misalnya seperti uPVC untuk air biasa dan air bertekanan, atau Pipa Air PP-R untuk air dingin dan air panas.
Tentu saja selain dari pemilihan bahan, penyesuaian budget juga penting untuk Anda pertimbangkan. Pilih pipa sesuai kebutuhan air tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk pipa dengan penggunaan yang tidak semestinya. Bagaimana pendapat Anda?