Table of Contents
Saat musim hujan, peran talang air menjadi sangat penting bagi sebuah rumah untuk mencegah genangan air di atap yang dapat menyebabkan rembesan ke dinding. Sesuai dengan namanya, talang air berfungsi untuk menampung air hujan yang jatuh ke atap rumah dan mengalirkannya menuju ke tempat pembuangan. Terdapat berbagai jenis talang air yang tersedia di pasaran, dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya.
Yuk, simak penjelasan apa saja jenis-jenis talang air hujan melalui artikel di bawah ini!
1. Talang Air PVC
Talang air dengan material PVC merupakan jenis talang air yang cukup banyak digunakan pemilih rumah di Indonesia. Harganya yang terjangkau menjadi alasan utama mengapa jenis talang air ini banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Selain harganya yang terjangkau, bobot dari talang air juga cukup ringan sehingga memudahkan dalam proses pemasangan. Ukuran talang air hujan ini juga cukup beragam, sehingga memberikan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan atap rumah masing-masing.
Tapi sayangnya, material plastik yang digunakan pada jenis talang air ini membuatnya lebih rentan terhadap perubahan cuaca. Paparan sinar matahari langsung dan terpaan air hujan dapat membuat talang air bermaterial PVC ini mengalami retak atau patah. Sehingga usia pemakaiannya bisa dibilang tidak terlalu lama.
2. Talang Air Logam
Berbeda dengan talang air PVC, talang air berbahan dasar logam, seperti alumunium atau baja galvanis, memiliki daya tahan yang jauh lebih baik terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Selain itu, harga yang ditawarkan pun juga cukup terjangkau, serta dapat dicat ulang untuk disesuaikan dengan warna rumah. Meskipun demikian, kekurangan jenis talang air logam adalah bobotnya yang cukup berat dan proses pemasangannya juga memerlukan keahlian khusus agar tidak terjadi kebocoran.
3. Talang Air Beton
Dibandingkan dengan yang lainnya, talang air dari beton adalah jenis talang yang paling kuat dan tahan lama. Meski terkena paparan sinar matahari dan hujan, talang beton tidak akan mudah rapuh sehingga usia pemakaiannya bisa sampai puluhan tahun. Belum lagi, perawatan talang ini juga sangat mudah.
Kekurangan jenis talang air ini ada di pengerjaan yang memakan waktu cukup lama dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Hal ini dikarenakan proses pengerjaan atau pembuatan talang air beton tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.
Sistem Drainase Atap Modern dari Rucika
Musim hujan dengan intensitas air yang tinggi seringkali menyebabkan masalah pada talang air, karena tidak mampu menampung debit air yang banyak. Maka dari itu, talang air memerlukan sebuah sistem drainase yang mampu memaksimalkan aliran air hujan dari atap ke tempat yang lebih rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Rucika menghadirkan sebuah sistem drainase atap yang menggunakan sistem siphonic melalui produk Rucika Syfon Systems.
Dengan menggunakan efek siphonic, udara tidak dapat masuk ke lubang aliran air buangan, sehingga air yang masuk ke pipa buangan dapat dialiri dengan cepat.
Penanganan pipa pada talang air yang terpasang juga tidak perlu dilakukan terlalu sering. Hal ini disebabkan karena kecepatan air yang mengalir di dalam pipa menciptakan efek self-cleansing.
Cek informasi lebih lengkap mengenai layanan Rucika Syfon Systems.